UJI KOMPETENSI KEAHLIAN DISNAKERTRANS DIY & LSP GARMINDO

 SMK Muhamadiyah Gamping sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditunjuk oleh LSP Gamindo Plus kembali digunakan untuk mengelar Uji Kompetensi Bidang Garmen yang berlangsung selama dua hari yaitu Senin – Selasa 20-21 Mei 2024. Dalam kesempatan ini uji kompetensi keahlian di ikuti oleh 20 peserta yang berasal dari berbagai instansi Mulai dari Guru Sekolah, Instrutur LPK hingga Masyarakat Umum yang ada diwilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Kegiatan Uji Kompetensi merupakan program Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY dan LSP Garmindo Plus. Dengan Tajuk “ PENINGKATAN KOMPETENSI ANGKATAN KERJA ISTIMEWA”.

Tunggul Bomo Aji, S. T., M. Eng. Selaku perwakilan DISNAKERTRANS DIY mengungkapkan ” Pembangunan tentang ketenagakerjaan salah satunya apabila memiliki kompetensi yang sesuai bagi kebutuhan peluang kerja. Setuju jika kompetensi perlu dijaga kredibilitasnya dan integritas. Tidak memanipulasi hasil kompetensinya namun mengasah kompetensi sehingga hasilnya sesuai dengan yg di harapkan.” selain itu Agus Subagyo, S. T., M. M. Selaku Direktur LSP GARMINDO menjelaskan alasan ditunjuknya SMK Muhammadiyah Gamping sebagai tempat Uji Kompetensi ” Smk Muhammadiyah Gamping yang bertahan memiliki komitment menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) mandiri dan menjaga komitmen ini. Mesin terjaga kualitasnya standar industri.”  Selain itu Agus juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah menyiapkan tempat dan peralatannya.

Uji Kompetensi ini merupakan sebuah evaluasi yang penting bagi para profesional di industri tekstil dan pakaian. Ujian ini dirancang untuk mengukur berbagai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam produksi garmen, mulai dari pemahaman dasar tentang tekstil hingga teknik menjahit yang lebih kompleks. Uji kompetensi ini tidak hanya menilai kemampuan teknis, tetapi juga kreativitas dan inovasi dalam desain serta efisiensi dalam proses produksi.

Salah satu aspek penting dari uji kompetensi ini adalah kemampuan dalam memahami berbagai jenis kain dan bahan tekstil. Peserta diuji mengenai pengetahuan mereka tentang karakteristik bahan, seperti ketahanan, kelembutan, dan elastisitas, serta cara terbaik untuk mengolah setiap jenis kain. Pemahaman yang mendalam tentang bahan ini sangat penting untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar industri.

Selain itu, uji kompetensi juga mencakup keterampilan praktis seperti menjahit, memotong pola, dan merancang pakaian. Peserta mungkin diminta untuk membuat sebuah garmen dari awal hingga selesai, termasuk proses perencanaan, pembuatan pola, pemotongan kain, dan penjahitan. Kemampuan untuk bekerja dengan akurat dan efisien, serta menyelesaikan tugas dengan kualitas tinggi dalam waktu yang ditentukan, merupakan indikator utama dari kompetensi dalam bidang ini. Uji kompetensi di bidang garmen ini tidak hanya membantu memastikan standar profesionalisme, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas produk dalam industri mode.